Selasa, 18 Januari 2011

Mossad dan CIA Bocorkan Rahasia Gayus. Mungkinkah?


1290323155437446701

Gambar Ilustrasi : Agen intelejen Mossad yang berperan sebagai photographer dalam penculikan pejuang Palestina di Sudan tahun 1998
Kehebatan Mossad dan CIA dalam dunia intelejen tidak disangkal lagi. Kendati ada beberapa salah informasi dan kesannya terlalu vulgar tapi prosentasenya tidak terlalu signifikan. Tanpa bermaksud meremehkan akibat dan peristiwa yang merugikan keselamatan orang lain akibat salah informasi atau salah prosedur, kehebatan CIA dan Mossad dalam dunia yang satu ini patut diacungkan jempol.
Apa kaitan Gayus dengan CIA dan Mossad? Apakah BIN dan segala perangkat intelejen yang bernaung di dalam BIN tidak berdaya menghadapi seorang Gayus yang telah memporak porandakan dunia keadilan dan hukum negara ini? Tentu saja tidak. Kita tidak menduga dan menuduh seperti itu. Kendatipun kesannya BIN dan seluruh perangkat yang bernaung di dalamnya tetap saja mengikuti “jalan cerita”  tentang seorang Gayus kita yakin BIN pasti bekerja sama dengan agen rahasia dan intelejen negeri lain.
Perkara mengapa Gayus seperti sangat leluasa dan seperti tersenyum-senyum saja menjalani hari-harinya setelah menjalani “bintang populer” 2010 di negeri ini dan seluruh dunia khususnya populer dalam pelecehan hukum suatu negara tidak lain karena ada semacam kerjasama yang melibatkan pimpinan dan lembaga yang lebih tinggi dalam kolaborasi menggembosi kekayaan negara.
Gayus sebagaimana telah kita ketahui bersama tentang apa yang telah dilakukannya-  proses penangkapannya, metode penahannya, jalannya persidangan yang penuh dengan gutonan dan terkesan tidak serius hingga aktifitasnya dalam tahanan yang cuma hadir “senin - kamis” artinya hanya beberapa kali saja ada di sel dalam seminggu- ternyata telah menyita perhatian dunia intelejen negera lain.
Mengapa Gayus menjadi incara negara lain? Karena apa yang dilakukan Gayus terhadap suatu negara dianggap salah satu tindakan kriminalitas, dan ini termasuk perbuatan pidana internasional. Konsekwensinya adalah bisa saja diancam sebagai penjahat kriminal Internasional.
Terlalu jauhkan assumsi tersebut? Baik, perhatikan salah satu klausul dalam Komisi Hukum Internasional PBB, di mana salah satu poin yang dapat dianggap sebagai kejahatan Internasional dalam proses atau tindakan terkoordinir dan kolektif dalam hal Money Laundering  (pencucian uang).
“The United Nation Convention Against Illicit Trafic in Narcotics, Drugs and Psycotropic Substances of 1988, yang biasa disebut dengan the Vienna Convention, disebut juga U N Drug Convention 1988 yang mewajibkan para anggotanya untuk menyatakan pidana terhadap pelaku tindakan tertentu yang berhubungan dengan narkotika dan money laundering.(Ricis Blog, Februari 2009)”

Selain itu, UU No. 15 tahun 2002 tentang TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG yang menjadi dasar terbentuknya Lembaga Independen Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan PPATK) menyatakan dengan tegas bahwa tindakan pencucian uang adalah masuk katagori kejahatan kolektif dan sistematis Pidana.

PPATK sendiri dibentuk di seluruh dunia untuk menjawab UU Kejahatan Internasional yang membahas masalah Money Loundering sebagai salah satu kejahatan Intenasional. Jadi jelas bahwa kejahatan yang dilakukan Gayus and The Gang adalah masuk katagori kejahatan Internasional dan pantas mendapat perhatian Internasional, termasuk perhatian intelejen Internasional jika tersangkanya masih tidak tersentuh hukum oleh negara yang bersangkutan.
Apakah Gayus terlibat dalam tindak pidana Korupsi atau kejahatan pencucian uang yang dilakukan oleh kelompok berkerah putih (White Collar Crime) tidak terlalu penting bagi kita karena ke dua hal tersebut telah diperjelas oleh Jaksa dan Hakim yang telah membebaskan Gayus Maret 2010 sebelum kabur ke Singapore. Dengan alasa yang dilakukan Gayus hanya sekadar pencucian uang maka Gayus berhak dianggap tidak bersalah dan tidak menjadi tersangka kejahatan. Padahal justru dengan menuduh Gayus hanya melakukan pencucian uang masalahnya menjadi sorotan dunia Internasional.

Kembali ke soal agen intelejen CIA dan Mossad. Apa yang mereka lakukan dalam membocorkan rahasia Gayus yang sedang plesiran ke Bali akhir bulan lalu? Tidak lain adalah membocorkan rahasia Gayus berada di sana. Walaupun begitu rapinya Gayus menata dan menyusun strateginya dan hanya diketahui oleh Isteri tercintanya sendiri tentang apa dan siapa Gayus, tetap saja Gayus terdeteksi.

Bagaimana Intelejen dapat memantau apa yang dikerjakan Gayus dan Gayus sedang di mana? Mudah sekali. Dengan hanya berbekal nomot telepon Gayus dan memanfaatkan data dan informasi lalulintas komunikasi Gayus yang menggunakan jasa Smart Phone (Blackberry, Android dan lain-lain) di mana posisi Gayus dapat diketahui dan apa persiapan Gayus dapat terdetteksi.

Infromasi tersebut kemudian disinerjikan dengan hotel tempat Gayus menginap. Lalu sang intelejen meminta seorang potographer atau wartawan mengambil gambar dengan berulang kali dan dengan detail sekali. Logikanya tidak mungkin gambar itu diperoleh secara kebetulan dan dalam keadaan meragukan. Justru yang terjadi adalah teknik pengambilan yang bermuatan tingkat keyakinan yang sangat tinggi untuk dipublikasikan.
Benar apa tidak analisa ini marilah kita sama-sama renungkan. Terlalu cepat mengaitkan ke Intelejen asing berperan dalam hal ini juga sah-sah saja. Tapi juga bukan berarti tidak mungkin bukan? Tapi yang lebih penting adalah : Gayus sudah masuk dalam daftar incaran dunia Internasional karena termasuk dalam katagori pelaku Pidana Internasional. Maka wajar ia harus segera di proses, ditangkap, diusut dengan tuntas dan pemerintah kita harus dengan tegas memutuskan mata rantainya. Sebelum negeri dan bangsa kita kembali diberi lebel atau stigma negatif oleh dunia sebagai negara atau bangsa yang tidak perduli dengan sistem peradilan yang layak dipercaya dan  memiliki kekuatan yang tidak dapat ditertawai oleh siapa pun.

Tentu kita berikan pesan positif kepada bang Buyung Nasution. Bahwa setiap orang  berhak mendapat perlindungan hukum dan pembelaan. Tapi bukan bertujuan mengacaukan atau mengatur agar yang sudah terang menjadi kabur atau tersamar lalu hilang kembali bersama angin. Kita menjadi teringat dengan salah seorang pengacara di Chicago tahun 1930-an saat ia membela mati-matian Alcapone, seorang mafia kaliber dunia yang menggembosi negara AS pada saat itu.

Semoga bermanfaat..
1290322671351005633
Alcapone. Mafia kakap dunia. Saat meninggalkan pengadilan Chicago

Tidak ada komentar: